cover
Contact Name
I Ketut Swarjana
Contact Email
aryindraiswara@gmail.com
Phone
+6281353111105
Journal Mail Official
ktswarjana@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tukad Balian No.180, Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
JRKN
ISSN : 25806173     EISSN : 25486144     DOI : https://doi.org/10.37294
Core Subject : Health,
Jurnal Riset Kesehatan Nasional merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali dan merupakan wadah publikasi hasil kegiatan Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti di Indonesia. Jurnal Riset Kesehatan Nasional diterbitkan pertama kali pada tahun 2017. Jurnal ini mempublikasikan hasil-hasil penelitian kesehatan khususnya pada bidang keperawatan, kebidanan, farmasi, anestesiologi, akupuntur, nutrition dan kesehatan masyarakat. Jurnal ini bekerjasama dengan beberapa organisasi profesi termasuk dengan Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Bali, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Daerah Bali, Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) DPD Bali dan juga dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Bali. Jurnal Riset Kesehatan Nasional merupakan Jurnal Elektronik yang dikelola secara profesional dengan menggunakan Open Jurnal System dengan ISSN Cetak : 2580-6173 dan e-ISSN : 2548-6144. Jurnal Riset Kesehatan Nasional diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Artikel yang kami terima selanjutnya akan melewati proses review oleh reviewer kami hingga dinyatakan layak untuk dipublikasikan.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2019)" : 17 Documents clear
GAMBARAN TINGKAT KOMPETENSI SOSIAL KONSELOR SEBAYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN Ni Komang Tri Agustini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.415 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.156

Abstract

Latar belakang: PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) bertujuan untuk mengatasi permasalahan remaja yang ada saat ini. Implementasi program ini adalah pembentukan konselor sebaya. Kegiatan yang dilakukan konselor sebaya adalah memberikan informasi kepada remaja cara mengakses layanan kesehatan reproduksi dan membangun dukungan masyarakat tentang kesehatan reproduksi remaja. Kemampuan konselor sebaya dalam menjalankan tugasnya terlihat dari kompetensi sosialnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat gambaran kompetensi sosial konselor sebaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah konselor sebaya di masyarakat dengan jumlah konselor sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner identitas diri dan skala kompetensi sosial. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan distribusi karakteristik responden dan tingkat kompetensi sosial. Hasil: Penelitian mengungkapkan delapan orang responden memiliki kategori kompetensi sosial yang tinggi (14,3%), tiga puluh sembilan orang memiliki kompetensi sedang (69,6%) dan sebanyak sembilan orang memiliki kompetensi sosial rendah (16,1%). Kesimpulan: Kompetensi yang dimiliki konselor sebaya adalah memberikan informasi tentang PKPR kepada remaja di masyarakat. Konselor yang memiliki kompetensi sosial baik maka akan mampu memperluas hubungan interpersonal di lingkungannya.
THE CORRELATION BETWEEN MASS MEDIA ACCESS AND KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH IN ADOLESCENTS AT SMAN 1 DAWAN KLUNGKUNG Erviana Puspita Dewi; Riza Kurnia Indriana; Ni Made Nurtini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.873 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.157

Abstract

Background: Adolescence is a transition period of development from childhood to adulthood, between 10-24 years. The adolescence will experience changes during this period. The knowledge of health reproduction is very important for adolescence because the development of the adolescence is dynamic both biologically and psychologically as well as factors that influence knowledge of adolescence such as information received, parents, friends, closest people, mass media and frequent discussions so that the adolescence need to know about health reproduction in order to have right information about the process of reproduction and various factors that are around it. The purpose of this study was to analyze the correlation between mass media access and knowledge about reproductive health in adolescents at SMAN 1 Dawan Klungkung.Method: This study employed analytic study with cross sectional approach. There were 102 students of SMAN 1 Dawan recruited as sample of this study. The data were collected by using questionnaire and analyzed statistically by using Spearman Rank (rho) with p value < 0,05.Finding: The finding showed that 74 respondents (72.5%) had good level of knowledge. 95 respondents (93.1%) stated that access to mass media was reached. There is significant and positive correlation between mass media access and the level of knowledge about adolescent reproductive health (p value = 0.000) and (rs = 0.354).Suggestion: Health institutions and education are expected to provide more information about health reproduction in adolescents. For further research, the researchers are expected to add more research variable
POLA PEMBERIAN ASI PADA IBU NIFAS PADA PERIODE EARLY POST PARTUM DI KOTA DENPASAR Ni Made Rai Widiastuti; ayuk widiani
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.529 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.158

Abstract

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pola pemberian ASI pada ibu pasca melahirkan saat periode minggu pertama setelah melahirkan di Kota Denpasar.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study, sampel penelitian sebanyak 30 responden yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Timur dan Puskesmas Pembantu Dauh Puri. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dengan mengikuti dari nifas hari pertama sampai nifas satu mingguHasil : Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden memiliki pandangan budaya dan kepercayaan yang baik dalam menyusui yaitu 25 (83,3%), sebagian besar responden mendapatkan dukungan suami yang baik dalam proses menyusui yaitu 22 (73,3%), dan sebagian besar responden memberikan ASI saja pada bayinya yaitu 24 (80%).Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki pandangan budaya dan kepercayaan yang baik dalam menyusui, sebagian besar responden mendapatkan dukungan suami yang baik dalam proses menyusui dan sebagian besar responden memberikan ASI saja pada bayinya.
Factor Assocoated with Stigma Towards People Living With HIV/AID Among Nursing Students Anselmus Aristo Parut; I Gusti Ayu Puja Astuti Dewi; Pw wulandari
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.224 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.160

Abstract

Background: Stigma towards people living with HIV/AIDS is a problem in control, prevention and treatment of HIV/AIDS. Stigma by health care worker in hospital is one of the  main challenges in preventing and manage HIV/AIDS especially in developing country. Methods : this is a cross-sectional study, respondents were bachelor of nursing students program regular, program transfer and recognition of prior learning program. We used KQ-18 questionnaire to assess HIV/AIDS related knowledge,  belief and values questionnaire to asses religiosity, modified Nurse AIDS Attitude Scale to assess stigma and stigma perception in workplace. Data were analyzed using SPSS 20. Descriptive statistics were conducted to summarize the sample characteristics. Results: A total 132 nursing students participated, recognition of prior learning nursing students have higher knowledge about HIV/AIDS (mean=13,84), bachelor of nursing students regular program have higher stigma (mean=96,30), person correlation analysis showed that there is a significant correlations between knowledge and stigma towards people living with HIV ( p= 0,001), regression analysis showed that p value = 0,000 which mean that educational background, work experiences and knowledge simultaneously affect stigma towards people living with HIV/AIDS. Conclusions : the finding of this research showed high magnitude of stigma towards people living with HIV/AIDS among nursing students, training and continuing education are needed to improve knowledge and reduce stigma towards people living with HIV/AIDS.
Pengaruh Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Tahun 2018 nita wahyuni
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.167 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.162

Abstract

Latar Belakang : Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik keperawatan.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk Pengaruh Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap BRSU Tabanan.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 90 orang perawat di ruang rawat inap BRSU Tabanan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Program SPSS for Windows 17,0 version.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi memiliki hubungan yang bermakna terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan dengan nilai p<0.001Kesimpulan : Supervisi memiliki pengaruh yang significant terhadap asuhan keperawatan.Kata Kunci : Supervisi, Asuhan Keperawatan
HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PINGGANG IBU HAMIL TRIMESTER III DI RSIA PURI BUNDA putu noviana sagitarini
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.032 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.163

Abstract

Latar belakang: Salah satu keluhan yang dialami oleh ibu hamil adalah nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini bisa dirasakan di semua tingkat usia kehamilan, namun paling banyak dirasakan saat kehamilan tua (trimester ketiga). Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pinggang tersebut adalah dengan melakukan senam hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara senam hamil dengan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III di RSIA Puri Bunda. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang mengikuti senam hamil di RSIA Puri Bunda yang berjumlah 31 orang, sebagai sampel yang ditentukan seluruh populasi penelitian. data dikumpulkan pada bulan Januari-Februari 2016 dengan menggunakan kuesioner. Analisis data secara bivariat dengan uji speraman rho untuk mengetahui hubungan antara senam hamil dengan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III dengan nilai p=0,029 dan nilai r=0.391 Kesimpulan: Senam hamil yang dilaksanakan ibu hamil trimester III mempunyai hubungan dengan keluhan nyeri pinggang. Ibu yang melakukan senam hamil secara teratur maka semakin kecil keyakinan mengalami keluhan nyeri pinggang.  Kata Kunci: ibu hamil trimester III, nyeri pinggang, senam hamil
GAMBARAN PENGETAHUAN, SELF-EFFICACY, DAN PERILAKU PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Anak Agung Istri Wulan Krisnandari D
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.563 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.165

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Demam Berdarah (DB) hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama di masyarakat, dimana pengendalian vektor tetap menjadi pilihan utama sebagai upaya pencegahannya. Siswa sekolah dasar merupakan salah satu sektor yang efektif untuk diikutsertakan dalam upaya pencegahan demam berdarah. Hanya saja sebelum melibatkan siswa, perlu diketahui sejauhmana pengetahuan, efikasi-diri, dan perilaku siswa dalam melakukan pencegahan demam berdarah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 299 siswa kelas lima di enam sekolah dasar yang berada di wilayah Desa Panjer dan Sesetan. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan “Kuesioner Demam Berdarah”, yang terbagi menjadi: 1) karakteristik responden (8 item); 2) pengetahuan tentang demam berdarah (12 item); 3) efikasi diri untuk melakukan pencegahan demam berdarah (6 item); dan 4) perilaku pencegahan demam berdarah (5 item.). Hasil: Terkait pengetahuan, mayoritas siswa mengetahui tentang vektor (72%) dan karakteristik vektor penyebab demam berdarah (94%). Untuk efikasi-diri, mayoritas siswa (≥50%) menjawab yakin bahwa mereka dapat melakukan tindakan pencegahan demam berdarah. Sedangkan untuk perilaku, terdapat sekitar 20-50% responden yang tidak melakukan tindakan pencegahan demam berdarah. Kesimpulan: Masih diperlukan adanya kegiatan pendidikan kesehatan tentang demam berdarah bagi siswa sekolah dasar, yang tidak hanya berfokus pada pemberian informasi, namun juga meningkatkan efikasi-diri dan perilaku siswa dalam melakukan tindakan-tindakan pencegahan.Kata Kunci: pengetahuan, efikasi-diri, perilaku, demam berdarahABSTRACTBackground: Dengue Fever is still a major health problem in the community, whereas vector control remains as the main effort to prevent it. Elementary school students is one of the effective sectors that should be included in dengue prevention program. However, before involve them in the program, it is necessary to know their knowledge, self-efficacy, and behavior regarding dengue prevention. Method: This study used descriptive design, with cross-sectional approach. The sample in this study was 299 fifth grade students in six elementary schools that located in Panjer and Sesetan villages. Data in this study were collected using “Dengue Fever Questionnaire”, which was divided into: 1) respondent characteristics (8 items); 2) knowledge of dengue fever (12 items); 3) self-efficacy to do dengue prevention (6 items); and 4) behavior to overcome dengue fever (5 items). Results: Regarding knowledge, most of students know about dengue’s vector (72%) and vector’s characteristic (94%). For self-efficacy, majority of students (≥ 50%) believe that they can take action to against dengue. As for behavior, around 20-50% of students didn’t take action to prevent dengue. Conclusion: There is still a need for dengue health education for elementary school students, which not only depend on providing information, but also increase self-efficacy and student’s behavior to do dengue preventing action. Keyword: knowledge, self-efficacy, behavior, dengue fever
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ULANG DI BPM KORIAWATI TAHUN 2017 Ni Ketut Noriani, M.Kes; Ni Made Nurtini, M.Kes; Putu Riza Kurnia Indriana, M.Kes
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.815 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.168

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan global yang muncul di seluruh dunia, di samping isu tentang global warming, keterpurukan ekonomi, masalah pangan serta menurunnya tingkat kesehatan penduduk. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan motivasi akseptor KB suntik 3 bulan dengan kepatuhan  kunjungan ulang di BPM Koriawati Tahun 2017. Dimana menggunakan  jenis penelitian analitik dengan observasi dan pendekatan cross sectional.  Hasil menunjukkan dari 19 responden, 10 (52,6%) responden memiliki motivasi tinggi, (63,2%) responden memiliki pengetahuan tinggi, dan menunjukkan bahwa 12 (63,2 %) responden memiliki tingkat   kepatuhan untuk  kunjungan ulang.
EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN HIV PADA REMAJA DI SMAK RANTEPAO, SULAWESI siska evi martina
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.48 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.169

Abstract

Knowledge of HIV had been lacking among adolescents and adolescents are particularly vulnerable to HIV infection. Globally, the prevalence of HIV remains on the rise especially among adolescents who are at increased risk of infection. The purpose of this study was to examine the effect of health promotion on HIV knowledge among the student of Catholic High School in Rantepao, Toraja Utara Sulawesi Selatan by Quasi Experimental. Fifty-nine students recruited from Catholic High School in Rantepao, Toraja Utara Sulawesi Selatan by simple random sampling. Data were analyzed using Dependent t-test and Multiple linear regression. The results indicated that after participating in health promotion, there was a significant improvement in HIV knowledge in the experimental group which was shown by significant difference in mean score of HIV knowledge before intervention (X12,68), after intervention ( X 28.86), p< 0.00. In addition, Multiple linear regression showed that health promotion was a significant effect in HIV knowledge (p, 0.07). This HIV health promotion appears to be effective in improving HIV knowledge among adolescents in Catholic High School in Rantepao, Sulawesi.
GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA POSTMENOPAUSE YANG TINGGAL DI WILAYAH PEDESAAN INDONESIA Ida Ayu Ningrat Pangruating Diyu
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.032 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.171

Abstract

Latar Belakang: Menopause merupakan tonggak yang penting dalam kesehatan wanita dan signifikan mempengaruhi kualitas hidup wanita. Memasuki masa post-menopause keluhan akan  gejala menopause yang dialami meningkat.  Penelitian yang meneliti mengenai karakteristik maupun keluhan-keluhan wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan masih jarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wanita postmenopause yang tinggal di pedesaan.Metode Penelitian: Desain penelitianyang digunakan adalah deskriptif cross sectional study. Penelitian dilakukan di Desa Petang, salah satu daerah  pedesaan di Bali, Indonesia. Sampel penelitian ini berjumlah 392 wanita postmenopause. Stages of Reproductive Aging Workshop (STRAW+10) digunakan untuk mengklasifikasikan wanita post menopause. Instrumen yang digunakan adalah instrument yang dirancang sendiri untuk mengetahui karakteritik demografi dan pola kebiasaan serta Menopause Rating Scale (MRS) untuk gejala-gejala menopause.Hasil Penelitian: Hasil analisa data menunjukkan sebagian besar wanita postmenopause yang tinggal di daerah pedesaan memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi yakni sebanyak 315 responden  (80,4%) dan tidak terbiasa berolahraga 218 (55,6%). Keluhan gejala -gejala menopause  dirasakan oleh wanita postmenopause diantaranya rasa tidak nyaman pada persendian dan otot yakni sebanyak 316 wanita  (82%), kelelahan fisik dan mental sebanyak 275 wanita (70,3%), masalah tidur sebanyak 223 (56,9%,), masalah seksual sebanyak 179 (45,7%), rasa tidak nyaman pada jantung sebanyak 122 (31,2%) serta badan terasa panas dan berkeringat sebanyak 119 (30,4%).Kesimpulan:  Wanita postmenopause yang tinggal didaerah pedesaan memiliki karakteritik yang sedikit berbeda . Hampir sebagian besar wanita postmenopause mengeluhkan lebih dari satu gejala menopause. Hal ini menjadi perhatian khusus dan tantangan tersendiri bagi petugas kesehatan dalam merancang intervensi yang tepat guna membantu mengatasi gejala-gejala yang dialami oleh wanita postmenopause 

Page 1 of 2 | Total Record : 17